Bebas

Problem pada DIR-300 Firmware

Beberapa hari yang lalu, karena merasa firmware pada D-Link Dir300 di kerjaan sudah agak lama, akhirnya iseng update firmwarenya ke versi yang lebih muda. Namun akhirnya bukan lebih nyaman karena firmwarenya lebih baru, namun ternyata sangat tidak stabil.
Yang jadi bahan percobaan adalah firmware versi 1.05 Beta 9 yang update terakhir pada bulan Januari kemarin. Pada awalnya saya menggunakan versi 1.05 final. Namun karena release updatenya lama banget, akhirnya pindah gigi ke versi yang beta tersebut.
Beberapa hal yang membuat was-was ketika update ke versi yang lebih baru antara lain ditemukannya lubang XSS dan security-bypass dan sampai sekarang belum ada obatnya, bahkan dari D-Link sendiri..
Dan ketidastabilan itu antara lain adalah sering Hang ketika dihadapkan pada mode mac filtering, dan parental control.
Apalagi kalau request yang masuk cukup banyak.. Terlalu Hang!
Langkah terbaik adalah menggunakan versi final dari 1.05, dan gunakan MAC Filtering. Sedangkan jika untuk publik, ganti firmwarenya dengan DD-WRT.. 🙂
Ini adalah alamat download firmware Dir-300..
http://ftp.dlink.ru/pub/Router/DIR-300/Firmware/

Standard
Bebas

Tampilan Baru Web Soloraya

Akhirnya setelah melalui beberapa hari, ditengah kesibukan mengurusi hal lain di luar, maka kami memutuskan untuk mengganti tampilan dari website Pattiro Surakarta.
Bukan hanya karena ini masih di bulan pertama tahun 2010, namun kami merasa bahwa tampilan yang dulu yang berbasis Isotherm dari Bizzartic tak terlalu bisa dioprek. Lumayan susah untuk customisasinya. terutama keinginan beberapa kawan yang mengganti temanya dengan dominasi warna biru.
Maka untuk tema kali ini kami sengaja menggunakan tema pemberian dari seorang kawan. Menurut saya, untuk customisasinya lumayan mudah. Yang agak susah adalah penerjemahan bahasanya.
Secara default tema ini menggunakan bahasa inggris, namun dari beberapa pihak menginginkan website Pattiro Surakarta ini menggunakan bahasa Indonesia saja. Agar lebih mudah dipahami. Ternyata penerjemahannya ada di folder /lang/ dengan extensi *.po.
Dan sekarang.. Silahkan Lihat Disini
Kritik dan saran kami harapkan..

Standard
Bebas

Akankah saya setia dengan Linux?

Pertanyaan yang menggelitik saya, karena tak terasa sudah 1 tahunan ini benar-benar bisa sangat menikmati linux. Namun itulah hasil dari sebuah perkenalan yang panjang, dan sangat berkesan. Jika ditanya sejak kapan benar-benar berkenalan dengan Linux, jawabannya sudah sangat lama.. sejak tahun 2006-2007.

Waktu itu pertama kali mencoba Desktop Ubuntu 4.10 (Warty Warthog) di warnet STAIN-Salatiga. Bukan karena warnetnya yang sudah menggunakan Linux, tapi karena seorang Kojek dan juga si Arif dari Teater Getar-Salatiga yang sudah bisa menginstall Linux di desktopnya dan dipamerkan di warnet.. 😆

Saat dimana windows xp baru merilis sp1, warnet tersebut saat itu masih menggunakan windows 2000 dan bandwith 128Kb untuk 10an komputer 😀 (terasa mahal benar komputer saat itu).

Itulah awal dari perkenalan yang benar-benar sangat mengesankan, karena bermula dari sana akhirnya mulai mencoba-coba menggunakan. bukan di komputer sendiri (karena belum punya!), namun di beberapa komputer warnet menggunakan dual-boot.

Saat yang lain menggunakan Yahoo Messenger untuk chat, Kopete atau Gaim menjadi pilihan kami. Saat yang lain main game, kami KO. karena wine atau emulator yang ada pada saat itu sama sekali tak bisa digunakan untuk menjalankan game.. 🙁 (virtualisasi jg belum ada)
Continue reading

Standard
Bebas

dDos Attack dengan toast..

Kisah ini berawal dari kekesalan pada malam ini. Bukan kesal karena malam mingguan yg gagal bersama si Mbak :love: , tapi karena pekerjaan yg menumpuk di awal tahun.

Awalnya koneksi lancar jaya, karena hanya ada beberapa orang yang ngantor, akhirnya aku menikmati seluruh koneksi di kantor.. donlot beberapa file, upload, koneksinya seep… 😎

Tapi ketika mau donlot Hirenboot versi terbaru (dari server lokal), kok koneksi hanya tinggal beberapa antara 3-10 KB dari 120an KB total.. Curiga :oups: ! Ini pasti ada yg lagi cari koleksi film bajakan dan film uh oh.. :aie:

Wokeh.. untuk membuktikannya coba di scan dulu saja koneksi yang ada.. Hasilnya ada 3 komputer yg online.. Lihat traffic tertinggi dari hasil scannya..

woo.. Laptop dengan IP 192.168.1.x11…
karena kasihan kalau pakai Tuxcut (pembunuhan sadis kalau menggunakannya 😛 ), maka solusinya adalah dengan mengurangi koneksi yg digunakan oleh si IP tersebut, yang hasil akhirnya kadang jg tak kalah sadis.. tapi masih agak mending, karena dia masih punya koneksi walau 0,0 sekian KB 😆
Caranya adalah menggunakan Toast.
Continue reading

Standard